Kurangi Plastik Hingga 40%, Coca-Cola Investasi Kemasan Rp 400 Miliar

Stewart Edmend selaku Technical Director Coca-Cola Indonesia tengah mempresentasikan teknologi kemasan plastik di Jakarta, Selasa (13/6).

Jakarta, AF – Coca-Cola Indonesia meresmikan pabrik botol dengan teknologi Affordable Small Sparkling Package (ASSP) di Cikedokan, Jawa Barat dengan nilai investasi mencapai US$ 30 juta atau sekitar Rp 398 miliar.
Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo mengatakan teknologi ASSP merupakan teknologi baru dalam pembuatan botol. Pengembangan teknologi tersebut merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan kemasan internasional yakni KHS GmbH, Jerman, yang memungkinkan Coca-Cola memproduksi botol plastik lebih ringan.

Dengan teknologi ini, Coca-Cola bisa memproduksi botol plastik berkualitas tinggi yang lebih ringan dan bisa mengurangi penggunaan plastik hingga 40 persen. Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang memproduksi botol dengan teknologi ASSP.
“Dari semua lini bisnis Coca-Cola global, baru Indonesia dan India yang bisa memproduksi botol teknologi ASSP ini. Teknologi ini mengurangi penggunaan plastik hingga lebih dari 40 persen atau lebih dari 800 ton per tahun di Indonesia,” ujar Triyono di Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Sebelum menerapkan teknologi ASSP, satu buah botol Coca-Cola menggunakan 20 gram plastik, kemudian setelah menerapkan ASSP menjadi 9,6 gram plastik per botol.

Menurutnya, visi pengemasan berkelanjutan Coca-Cola terdiri dari dua bagian, dimana bagian yang pertama yang berkaitan dengan konsumen.
Triyono menjelaskan, tujuan utama program ASSP adalah mencegah terciptanya limbah yang berlebihan, namun, tetap memberikan produk-produk berkualitas tinggi dan aman. “Pencegahan limbah bukan sekedar mengurangi bahan-bahan kemasan. Kami juga fokus mengoptimalkan efisiensi kemasan, mendaur ulang kemasan,” ungkapnya.

Adapun teknologi ASSP tersebut telah diimplementasikan pada lini produksi di pabrik Cikedokan, Jawa Barat dengan kapasitas produksi 188,000 botol per jam. Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1927 dan diproduksi secara lokal pada tahun 1932. Sejak tahun 1960, berbagai produk dijual di Indonesia mulai dari Diet Coke, Coca-Cola Zero, Fanta dan Sprite.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*