Waspada! Kerupuk Pakai Boraks Semakin Marak

Ilustrasi kerupuk

Jakarta, AF – Penggunaan bahan kimia pada makanan secara berlebihan sangat membahayakan kesehatan manusia. Salah satunya pemanfaatan boraks dalam sejumlah makanan, seperti kerupuk.

Dalam sepekan terakhir, petugas Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) menemukan peredaran dan pabrik pembuatan kerupuk mengandung boraks secara belebihan.

Satgas Pangan Polres Ngawi, Jawa Timur, menggerebek pabrik pembuatan kerupuk yang diduga kuat menggunakan campuran bahan kimia boraks sehingga merugikan kesehatan masyarakat. “Pabrik kerupuk tersebut di Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi,” ujar Kapolres Ngawi AKBP Nyoman Budiarja di Ngawi, akhir pekan lalu.

Dari lokasi tersebut, sebagaimana keterangannya, polisi menyita barang bukti, diantaranya, enam sak kerupuk mentah yang telah dicampur bahan boraks 165 kilogram, dan sejumlah alat untuk mencampur boraks.
Polisi juga langsung mengamankan pemilik pabrik, Rukmana, untuk diminta keterangan lebih lanjut di Mapolres Ngawi. Adapun, pabrik tersebut telah beroperasi sejak lama.
Rukmana mengaku sengaja mencampuri kerupuk hasil produksinya dengan boraks agar kerupuk yang dijualnya bisa bertahan lama.

Secara terpisah, BBPOM di Padang, Sumatera Barat, menemukan empat pabrik kerupuk nasi di Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, menggunakan boraks dalam proses produksinya.
“Pada Rabu (7/6) kami bersama tim gabungan dari Pesisir Selatan mengambil beberapa sampel panganan di Pasar Inpres Painan dan Pasar Bayang, setelah uji laboratorium dan hasilnya dua sampel berupa kerupuk nasi positif mengandung boraks,” kata Kepala Balai BPOM Zulkifli.

Menurut dia, jika panganan yang mengandung boraks dikonsumsi dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan gangguan ginjal, otak dan hati. Selanjutnya, kata Zulkifli, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa menyebabkan turunnya tekanan darah, menimbulkan depresi, pingsan hingga kematian.

Sebelumnya, petugas BBPOM Surabaya menemukan salah satu makanan berbahan boraks dan zat pewarna kain saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Ramadhan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Kepala BBPOM Surabaya, Hardaningsih mengatakan tidak hanya makanan berbahan boraks, kerupuk warna-warni juga menggunakan atau berbahan campuran zat pewarna kain.

“Beberapa sampel makanan dan minuman yang kami lakukan uji cepat di antaranya adalah ikan laut, es buah, pentol bakso, siomay, makanan ringan lainnya dan berbagai jenis kerupuk. Dan, yang positif berbahan boraks kerupuk puli dan kerupuk warna warni positif menggunakan zat pewarna kain,” ucapnya. [AF-04]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*