Baru Tiga Bulan, Minat pada Aplikasi Etanee Meningkat Tajam

drh Cecep Wahyudin (kedua dari kanan) bersama tim Etanee. (Ist)

 Bogor, AF – Aplikasi e-commerce produk pangan dan pertanian, Etanee, sudah diluncurkan pada 22 Juni 2017 lalu. Dalam tiga bulan, animo dan minat terhadap aplikasi ini meningkat tajam ke seluruh Indonesia.
“Minat terhadap aplikasi ini cukup bagus di berbagai daerah, pertumbuhannya luar biasa,” kata CEO Etanee drh Cecep Moch Wahyudin, SH MH di Bogor, akhir pekan lalu.

Dikatakan, tingginya minat tersebut semakin menunjukkan bahwa semangat untuk memajukan pertanian dalam arti luas direspons dengan baik sehingga bisa memperbaiki kesejahteraan petani dan peternak.
“Desain aplikasi ini berawal dari keprihatinan atas petani dan peternak yang tidak mendapatkan hak ekonomi secara layak. Padahal kerja keras mereka menghasilkan produk untuk dikonsumsi,” kata jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Dia menjelaskan, dalam tiga bulan ini saja, perkembangan aplikasi Etanee ini cukup bagus sehingga harapan untuk memperbaiki kualitas hidup dan sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen semakin tercapai. Hal ini mengingat harga jual dari produsen semakin baik dengan kualitas terjamin karena petani/peternak langsung berhubungan dengan konsumen. Di beberapa daerah yang menyadari pentingnya aplikasi ini sudah bersedia menjalin kerja sama. “Permintaan dari beberapa daerah juga terus meningkat, salah satunya di Pontianak (Kalimantan Barat),” jelas praktisi peternakan ayam ini.

Dikatakan, mata rantai logistik dan pengiriman yang tidak efisien menjadi penyebab tingginya harga beli konsumen. Etanee yang berada di bawah bendera PT Solusi Pangan Perwiratama diciptakan untuk menjadi solusi bagi produsen dan konsumen sehingga mendapatkan harga terbaik yang wajar. “Peternak dan petani susah menembus pasar karena rantai distribusi panjang sehingga harga menjadi sangat murah. Kami ciptakan mata rantai distribusi sendiri,” katanya.

Sejauh ini, ujarnya, pihaknya juga masih terus mengembangkan area pemasaran Etanee di wilayah Bogor, Depok, Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi. Jaringan distribusi Etanee akan dibangun dengan bermitra bersama masyarakat melalui konsep ekonomi berbagai (sharing economy) berupa distribution center, stockist dan transporter yang dimulai dengan daging ayam, sapi, dan beras.

“Kami berusaha menyediakan pelayanan yang terbaik dengan dukungan teknologi yang terbaik. Dalam waktu dekat, kami lakukan beberapa inovasi untuk menopang sistem logistik yang mendukung pelayanan tersebut,” tegasnya. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*