Bogor, Agrifood.id – Tanaman singkong yang sudah akrab dengan masyarakat Indonesia mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Selain untuk kebutuhan industri, singkong dari benih unggul juga merupakan tabungan bagi para petani.
Potensi tersebut mendorong Tommy Djari Selaku Direktur CV Mitco untuk terus berupaya membangun kemitraan mengembangkan singkong. Tommy yang juga pelaku usaha ini semakin tertarik dengan singkong karena kondisi tanah dan alam di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat cocok dengan singkong.
“Sejak 4 tahun terakhir ini saya pelajari singkong di beberapa daerah Jawa hingga ke Sumatera Utara. Kondisi alam dengan lahan kering di Sikka atau secara umum Pulau Flores dan NTT sebenarnya cocok untuk singkong,” jelasnya belum lama ini ketika panen perdana singkong di rumah jabatan Bupati Sikka Robi Idong.
Baca : Pemerintah Diminta Luruskan Persepsi Keliru Soal Iklan Krimer
Untuk itu, dia terus mendorong kemitraan budidaya dan pengembangan singkong dengan sejumlah petani di Sikka. Singkong dengan berbagai varietas unggul diyakini bisa memberikan hasil yang lebih baik dan menambah penghasilan petani. Dengan demikian, dengan kondisi lahan kering dan musim hujan yang minim, singkong sebenarnya bisa mejadi tabungan keluarga.
“Singkong bisa untuk konsumsi rumah tangga, diolah, atau dijual dengan harga yang layak. Singkong bisa menjadi tabungan yang paling bagus bagi petani. Simpan uang Rp 5 juta di bank belum dalam 10 bulan bisa dapat 10 juta, tetapi dengan menanam singkong maka paling apes itu minimal bisa menjadi Rp 15 juta dalam satu siklus,” ujar Tommy.
Hal senada disampaikan Matheus sebagai petani singkong yang juga mitra dari Tommy Djari. Ada beberapa varietas unggul yang sudah dicoba untuk dikembangkan dan memberikan hasil yang optimal.
“Singkong lokal yang dikembangkan dengan baik juga hasilnya bagus. Ada beberapa varietas unggul lainnya seperti Gajah dan Malang juga sudah bisa kami kembangkan,” jelas Matheus yang juga ketua sebuah kelompok tani di Kecamatan Koting.
Baca : Kembangkan Singkong, Kesejahteraan Petani NTT Bisa Ditingkatkan
Secara terpisah, Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Suharyo Husen mengatakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan singkong masih sangat minim. Padahal, kesejahteraan petani bisa ditingkatkan jika singkong menjadi prioritas dan dibudidayakan secara baik. Selama perhatian dari pemerintah masih minim dan fluktuasi harga yang tidak diatur dengan baik, maka singkong tidak akan pernah diminati petani.
“Sejak lima tahun lalu MSI sudah mendorong konsep Singkong Sejahtera Bersama tetapi respons dari berbagai pihak masih sangat minim. MSI terus berupaya agar kesadaran semua pihak bisa dibangkitkan lagi,” katanya. [AF-03]
agrifood.id // agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment