Kabupaten Lestari Dorong Petani sebagai Penggerak Pembangunan Berkelanjutan

Perwakilan Kabupaten Rokan Hulu, Musi Banyuasin, Siak, Sigi, Labuanbatu Utara, Sintang, dan Batanghari menandatangani deklarasi Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) di Jakarta, Jumat (21/7).

Jakarta, AF – Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) merupakan forum kemitraan menuju kolaborasi yang mendorong percepatan yuridiksi berkelanjutan. Hal tersebut untuk menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dengan fokus pada tata kelola lahan, baik di dalam dan/atau antarkabupaten dengan metode pelibatan inovatif.

Terkait dengan itu LKTL itu, LTKL bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan jejaring mitra terkait, perwakilan kabupaten/kota menggelar rangkaian diskusi Menuju Kabupaten Lestari Transformasi Petani sebagai Penggerak Pembangunan Berkelanjutan di Jakarta, Jumat (21/7). “Fokusnya pada tata kelola lahan, baik di dalam dan/atau antarkabupaten melalui metode pelibatan inovatif,” kata Rakhmat Witoelar yang juga Staf Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim.

Dikatakan, sinergi LKTL untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan memerlukan komitmen serius dari pemerintah daerah. Hal ini terkait regulasi, tata niaga, kelembagaan dan implementasi program yang sesuai dengan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Inisiatif Lingkar Temu Kabupaten Lestari dan APKASI ini dapat menjadi gerakan yang nyata apabila diterjemahkan menjadi dokumen perencanaan, rencana tata ruang, dan alokasi anggaran yang sesuai dengan visi dan misi pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Saat ini tidak sedikit tantangan yang dihadapi pemerintah kabupaten, termasuk dari sisi sumber daya, kepentingan, kapasitas, serta fokus pembangunan masing-masing kabupaten. “Tahun 2017 menjadi kunci karena diharapkan setiap kabupaten berhasil merumuskan rencana aksi daerah untuk implementasi SDGs di kabupatennya,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal APKASI yang sekaligus Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mengatakan, LTKL punya potensi besar untuk mendorong pemberdayaan masyarakat desa, khususnya di sektor pengembangan ekonomi.
Sedangkan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, salah satu program prioritas yang disepakati untuk diusung oleh LTKL adalah mendorong transformasi petani menjadi pelaku usaha berkelanjutan yang memiliki daya saing.

Untuk diketahui, pada Desember 2016, perwakilan dari delapan kabupaten dari enam provinsi yakni Musi Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau, dan Sigi bekerja sama dengan jejaring mitra pembangunan dan APKASI menggelar forum komunikasi nasional pertama untuk pembentukan LTKL.
“Program ini berkaitan erat dengan semangat dan tema APKASI Otonomi Expo 2017 yakni menumbuhkembangkan jiwa wirausaha daerah dalam menghadapi persaingan,” kata Dodi.

Bupati Siak Syamsuar menyebutkan, daya saing dan semangat kewirausahaan menjadi titik penting bagi perkembangan kabupaten di Indonesia. Untuk mampu bersaing, kabupaten harus menunjukkan upaya konsisten guna memastikan usaha, produk, dan jasa yang dihasilkannya dilakukan dengan bertanggungjawab secara sosial dan lingkungan.

Sementara itu, Gunawan dari Koalisi Petani mengatakan, upaya semua pihak membantu petani menggerakkan ekonomi dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran yang selama ini menjadi masalah utama petani.
“Melalui dukungan yang diberikan stakeholders, petani diharapkan semakin sejahtera sekaligus mampu menciptakan lingkungan lestari,’ katanya. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*