Kolaborasi Riset dan Industri Pangan Perlu Ditingkatkan

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Jumain Appe memberikan sambutan dalam Forum Industri Pangan di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/5).
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Jumain Appe memberikan sambutan dalam Forum Industri Pangan di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/5).

Bogor, AF – Kolaborasi periset dan industri pangan dalam memanfaatkan hasil riset perlu ditingkatkan dalam mendukung kemandirian pangan. Untuk itu, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengelar Forum Industri Pangan untuk mempercepat kolaborasi tersebut.

“Forum ini ingin mendorong peran sumberdaya manusia perguruan tinggi untuk bisa mendorong pengembangan industri pangan nasional,” kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/5).

Jumain mengatakan, Kemristekdikti berharap forum perguruan tinggi dengan pihak industri tersebut memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan pangan di dalam negeri. Apalagi sebagai negara agraris, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan kemandirian pangan. “Ada sekitar 4.000 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia yang sudah menjadi modal untuk pembangunan bangsa,” katanya.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengingatkan sektor pangan menjadi sangat krusial bagi Indonesia. Jika tidak memiliki sistem produksi yang tangguh, maka negara akan bergantung pada impor.
“Ini tantangan jika produksi pertanian diserahkan kepada negara lain. Padahal bisa dikelola sendiri karena kita punya kemampuan,” katanya.

Menurut Herry, Forum Industri Pangan sangat penting untuk konsolidasi perguruan tinggi, badan penelitian dan pengembangan (litbang), dan dunia industri agar mampu menghasilkan inovasi dalam membangun sektor ekonomi.

Direktur Direktorat Riset dan Inovasi IPB Iskandar Siregar menambahkan pengembangan sumber daya manusia dan inovasi menjadi inti kemajuan bangsa. Demikian juga dalam membangun daya saing industri pangan. Langkah tersebut dimulai dengan hilirisasi hasil riset dan inovasi yang membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang dikenal sebagai triple helix plus, yaitu Academia, Business, dan Government, plus Community (A-B-G-C).  Saat ini, berkembang dengan bantuan media (M) menjadi konsep penta helix. Kolaborasi A-B-G-C-M dalam hilirisasi hasil riset dan inovasi sangat diperlukan pada semua rantai nilai industri pangan yang terdiri atas produksi (on farm), pengolahan, manufaktur, distribusi atau tata niaga dan konsumen.

Selain ajang diskusi, dalam Forum Industri Pangan juga ada pameran hasil produk inovasi. Kemudian kunjungan ke pusat benih IPB, PT Bogor Life Science Technopark (BLST), dan PT Karya Anugerah Rumpin (KAR). [AF-2]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*