Potensi Besar, Budidaya Porang Semakin Ditingkatkan

Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas ekspor porang.

Jakarta, Agrifood.id – Kebutuhan porang untuk konsumsi lokal dan ekspor masih sangat besar. Potensi pengembangan tanaman porang bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal itu ditegaskan Robert Kurniawan yang juga Ketua Persaudaraan Petani Porang Nusantara (P3N) dalam bincang-bincang dengan Agrifood.id di Jakarta, belum lama ini.

Dia menjelaskan, porang sebagai pangan lokal bisa dikembangkan karena kebutuhan domestik semakin tinggi. Demikian juga Jepang yang selama ini sebagai salah satu konsumen tepung porang juga masih sangat membutuhkan tambahan pasokan.

Dikatakan, pengembangan porang bisa dikolaborasikan untuk memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang selama ini dibiarkan. “Petani bisa meningkatkan penghasilannya dengan menanam porang. Budidayanya sangat mudah dan kami sudah memulai di beberapa lokasi, seperti Nusa Tenggara Timur,” kata Robert.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan)  mendorong percepatan pembudidayaan tanaman porang di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur guna menjadi komoditas ekspor andalan di wilayah setempat.
Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian, Kementeran Pertanian Sumardjo Gatot Irianto mengatakan percepatan pembudidayaan tanaman porang di wilayah Kabupaten Madiun tersebut bertujuan agar Madiun menjadi contoh bagi daerah-daerah lain.

“Hal itu karena Kabupaten Madiun adalah tuan rumahnya porang Indonesia. Kami ingin mendorong secara optimal karena sebagai daerah pusat pertumbuhan porang pertama, ia harus menjadi contoh bagi daerah-daerah lain,” ujar Sumardjo Gatot dalam kegiatan audiensi percepatan penanaman porang di Kabupaten Madiun dengan Bupati Madiun Ahmad Dawami di Pendapa Ronggo Djoemeno Caruban, belum lama ini.

Menurut dia, dalam tahapan percepatan budi daya porang tersebut Kementan ingin Kabupaten Madiun menjadi pilot proyek, baik dari budi dayanya sampai hilirisasi dan menghasilkan porang mentahan.
Pihaknya menargetkan tahun ini lahan penanaman porang bisa mencapai 30 ribu hektare di seluruh Indonesia. Dia optimistis dengan target tersebut sebab porang sangat menguntungkan petani.

“Apalagi penanaman porang tidak terfokus di Kabupaten Madiun saja. Beberapa daerah lain seperti Kuningan dan beberapa daerah di Jawa Barat juga mulai mengembangkannya,” katanya.

Nantinya, petani Kabupaten Madiun yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) saat menanam porang akan mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI dengan bunga rendah. Sehingga usahanya terjamin karena mendapat bantuan modal.

Bupati Madiun Ahmad Dawami menyambut baik upaya Kementan untuk mendorong Kabupaten Madiun menjadi daerah porang utama di Indonesia. Pihaknya sangat fokus dengan bidang pertanian karena mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani.

Pihaknya juga mendukung kemudahan petani porang dalam mendapatkan bantuan KUR melalui BNI. Dalam kegiatan tersebut, selain Bupati Ahmad Dawami dan Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian Gatot Irianto, hadir pula Direktur Pembiayaan Pertanian, Ditjen PSP, Kementan RI Indah Megahwati; Divisi Hubungan Kelembagaan BNI, Nurnita; Kepala Unit Jasindo Cabang Solo, Vesa Novi; dan perwakilan PT Anjass Makmur Jaya, Hendro Hartono. [AF-05]

agrifood.id // agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*