Proterra Tingkatkan Investasi Pangan di Indonesia

Proterra Investment Partners.

Jakarta, AF – Iklim investasi di Asia, termasuk Indonesia, semakin memberikan optimisme bagi para investor luar negeri.  Sektor-sektor unggulan seperti komoditas, makanan dan pertanian menjadi incaran bagi perusahaan-perusahaan asing tersebut. Salah satunya, perusahaan ekuitas Proterra Investment Partners akan meningkatkan investasinya di Indonesia.

Menurut Tai Lin, salah satu mitra dari Proterra Investment Partners mengatakan bahwa Proterra sangat mengincar sumber daya pertanian, pangan/makanan, dan pertambangan. Sebagaimana ditulis Dealstreetasia.com, perusahaan pendanaan itu melihat prospek yang bagus sebagaimana di Asia, Amerika Selatan, dan Australia. Hal tersebut semakin mendorong perkembangan perusahaan ekuitas itu sendiri.

Dikatakan, Proterra yang kini mengelola dana sekitar $ 2,5 miliar (sekitar Rp 32 triliun) terus berkomitmen melakukan investasi. Sebagaimana beberapa pekan lalu, Proterra menyepakati dana investasi $ 100 juta (sekitar Rp 1,3 triliun) di FKS Food & Agri di Indonesia.

(Baca : Proterra Investasi $ 100 Juta untuk FKS Food & Agri)

Investasi yang menarik tersebut juga menjanjikan tingkat pengembalian yang bagus bagi perusahaan-perusahan pendana. “Pendanaan kami sebelumnya cukup bagus dan investasi kami sekarang juga mempunyai kinerja yang baik. Kami belajar banyak sejak mulai berinvestasi pada makanan dan pertanian hampir sepuluh tahun yang lalu. Dan, kami melakukan yang terbaik terhadap setiap pendanaan yang baru,” katanya pada akhir Juni lalu.

Sejauh ini, kata dia, perusahaan melakukan sejenis Food Fund dengan kisaran dana antara 15 juta – 150 juta dolar AS untuk setiap eksposur investasi. Proterra juga terus berupaya menjelajahi wilayah investasi selama bertahun-tahun sehingga terus bermitra dengan operator kelas satu atau perusahaan unik dengan keunggulan.
“Kami memegang investasi portofolio selama 3-8 tahun. Kami adalah investor sabar dalam industri ini dan akan mempertimbangkan semua opsi, “kata Lin.

Di Indonesia, dengan berbagai kekayaan sumber daya alam, perusahaan membentuk strategi pada periode 2017-2030 untuk mengantisipasi pembangunan ekonomi. Apalagi, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan AS.

Lin yang berpengalaman dalam investasi sektor makanan di Asia, melihat potensi Indonesia cukup besar seiring dengan peningkatan PDB per kapita. Hal itu akan terus mendorong konsumsi makanan per kapita dan kenaikan defisit komoditas pertanian yang tinggi dan mengejutkan setiap tahun. “Negara ini (Indonesia) beruntung diberi banyak sumber daya alam namun tidak memiliki banyak komoditas makanan. Ini adalah ketidakseimbangan struktural yang belum benar-benar dimanfaatkan oleh kebanyakan pemain internasional,” ujarnya.

Untuk itu, fokus Proterra di Indonesia adalah melalui strategi Food Fund. Perusahaan tersebut saat ini bermitra dengan dua dari tiga perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia. Proterra memulai usaha patungan yang sangat sukses dengan salah satu perusahaan keluarga yang berbasis pada pertanian dan makanan, seperti Japfa Comfeed sejak bertahun-tahun yang lalu. Baru-baru ini perusahaan juga bermitra dengan perusahaan makanan, FKS Food & Agri. Selanjutnya, Proterra tetap memberi perhatian pada usaha pertanian, makanan, dan pertambangan. [AF-04]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*