Bogor, Agrifood.id – Potensi produk olahan dari singkong masih sangat besar untuk dikembangkan. Kreasi yang dikombinasikan dengan kearifan lokal membuat pangan lokal yang dianggap tradisional semakin banyak diminati.
Salah satu produk turunan yang mulai banyak peminat adalah Roti Gaplek Inagiri asal Wonogiri, Jawa Tengah. Animo yang tinggi tersebut bisa dilihat pada sebuah gerai di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Sejak difasilitasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, roti gapek bersama beberapa produk lainnya mulai dijual di kawasan bandara internasional itu.
“Peminat roti gaplek cukup banyak dari para penumpang yang mau bepergian. Inagiri ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh,” ujar salah seorang penjaga gerai tersebut.
Selain praktis, roti gaplek ini juga menarik perhatian dari para calon pembeli. Biasanya gaplek dinilai sebagai makanan tradisional yang hanya digunakan oleh masyarakat di perkampungan. Di sisi lain, gaplek juga diolah menjadi pakan ternak yang banyak dicari industri pakan.
Seperti diketahui, roti gaplek ini sudah dikembangkan Yadi, warga Dusun Sabuk, Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Pengusaha roti rumah tangga itu merasa tergugah untuk meningkatkan nilai jual singkong. Diawali dengan membuat kue kering berbahan dasar tepung tapioka 40% dan tepung terigu 60% pada tahun 2014.
Selanjutnya, seperti diberitakan sejumlah media, Yadi menggagas membuat kue kering berbahan dasar 100% tepung singkong yang difermentasi dan terciptalah produk kue kering yang diberi merek Roti Gaplek Inagiri.
Adapun keunggulan dari produk roti gaplek ini adalah bebas gluten yang merupakan senyawa protein dan pati yang biasanya terkandung dalam gandum. Beberapa kalangan berupaya menghindari gluten yang dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme dan terganggunya penyerapan nutrisi-nutrisi penting lainnya.
Saat ini pemasaran produk Roti Gaplek Inagiri telah merambah ke pasar nasional dengan menawarkan 4 varian yaitu rasa kayu manis, brownies mocaf mete, coklat mete, dan coklat jahe. Harga jualnya perkemasan Rp 18.000. Pada tahun 2017 Inagiri pernah diikutkan Festival Indonesa Moskow melalui Gabungan Usaha Mikro Kecil Menengah Seluruh Indonesia. [AF-03]
agrifood.id // agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment