Badung – Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Indonesia Dr Didik Suhardi meresmikan program pembukaan bersama untuk Sidang Tahunan Dewan Pembina (Governing Board Meeting/GBM) dari tujuh Pusat SEAMEO (SEAMEO Centres) di Indonesia, Senin (17/9) di Badung, Bali.
Dalam keterangan tertulisnya, disebutkan program pembukaan bersama untuk Sidang Tahunan Dewan Pembina tersebut adalah pertama kali dalam sejarah SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization).
Didik sangat mendukung penyelenggaraan acara pembukaan bersama Sidang Dewan Pembina SEAMEO Centres ini. Dia mengatakan bahwa acara tersebut dapat memperkuat kolaborasi dan saling melengkapi keahlian masing-masing. Hal itu untuk mempercepat penerapan kurikulum abad ke-21 yang merupakan salah satu dari tujuh bidang prioritas SEAMEO.
“Saya percaya bahwa jika kita bekerja bersama, kita dapat meningkatkan kualitas dan relevansi sistem pendidikan kita di Asia Tenggara secara lebih cepat dan tepat,” ujarnya.
Untuk diketahui, SEAMEO adalah Organisasi Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara, yang merupakan organisasi regional antar pemerintah negara-negara Asia Tenggara yang didirikan tahun 1965. Tujuannya mempromosikan kerja sama regional dalam pendidikan, sains dan budaya di wilayah tersebut. Organisasi ini terdiri dari 26 Centres khusus di 10 negara Asia Tenggara. Kegiatan seluruh pusat regional SEAMEO dibawah koordinasi sekretariat di Bangkok, Thailand.
Ada tujuh SEAMEO Centres terdiri dari Pusat Regional untuk Biologi Tropis (BIOTROP), Pusat Regional untuk Anak Usia Dini dan Pengasuhan Anak (CECCEP), Pusat Regional Pangan dan Gizi (RECFON), Pusat Regional Pembelajaran Terbuka Jarak Jauh (SEAMOLEC), dan tiga Regional Centres untuk Peningkatan Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan dalam bidang Bahasa (SEAQIL), Matematika (SEAQIM) dan Sains (SEAQIS).
Baca : Seameo Biotrop Latih Guru untuk Kembangkan ‘School Garden’
Adapun prioritas SEAMEO adalah perawatan dan pendidikan anak usia dini, mengatasi hambatan inklusi, ketahanan dalam menghadapi keadaan darurat, mempromosikan pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan, revitalisasi pendidikan guru, serta harmonisasi pendidikan tinggi dan penelitian.
Didik meminta anggota Dewan Pembina SEAMEO Centres untuk berperan penting dalam memberikan kontribusi agenda setting pendidikan dan pembuatan kebijakan di kementerian pendidikan negara masing-masing.
“Tentu bersama dengan peran koordinatif SEAMEO Secretariat, untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan SEAMEO Centres terkait dengan tujuh bidang prioritas SEAMEO,” katanya.
Baca : Seameo Biotrop Rayakan Ulang Tahun ke-50
Direktur SEAMEO Secretariat Dr Gatot Hari Priowirjanto, mengucapkan selamat kepada SEAMEO Centres di Indonesia atas upayanya membawa pendidikan yang relevan dan berkualitas. Hal itu merupakan konteks pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) dengan menggunakan teknologi informasi dan didukung agenda penelitian dan pengembangan masing-masing.
“Kami telah melembagakan mekanisme kolaborasi Inter-Centre (ICC) di antara SEAMEO Centres di Indonesia serta bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, yang menyepakati program kerja sama tiga tahun,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa SEAMEO Secretariat bekerja keras untuk lebih mempromosikan model kemitraan ICC dan Kemendikbud-SEAMEO serta membawanya ke tingkat yang lebih tinggi.
Dia mengharapkan bahwa dalam waktu dekat, model ICC dapat diimplementasikan dengan Kemdikbud. Hal itu dapat diperluas ke kementerian pendidikan lainnya di negara-negara Asia Tenggara dengan dukungan penuh dari Anggota Dewan Pembina. [AF-03]
Be the first to comment