Bogor – Southeast Asian Minister of Education Organization (Seameo) Regional Centre for Tropical Biology (Biotrop) terus mendorong pengembangan school garden (kebun sekolah). Untuk itu, para guru dan siswa diberikan pelatihan agar implementasi school garden berjalan baik dan tepat. Pada 24-27 Juli lalu, Semaeo Biotrop melaksanakan pelatihan ketiga yang diikuti 28 guru dari berbagai sekolah di Bogor.
Menurut Jess Fernandez yang juga Deputi Direktur Program Seameo Biotrop, school garden merupakan program yang ditujukan kepada sekolah-sekolah untuk mendorong pentingnya nutrisi bagi siswa dan dunia pendidikan. Demikian juga menanamkan pengetahuan dasar dan keterampilan dalam pengelolaan kebun sekolah dengan adopsi teknologi pertanian. Selain itu, kata Jess, pendekatan dengan school garden tersebut juga untuk mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi para siswa.
“School garden ini tidak saja mendorong pentingnya pemahanan dan pemenuhan nutrisi bagi para siswa, tetapi juga mendorong semangat kewirausahaan. Jadi ini menjadi pelatihan dan bekal setelah siswa lulus dari masing-masing sekolah,” ujarnya ketika ditemui pekan lalu.
Bahas : Dirintis Seameo Biotrop, NTT Garap Benih Rumput Laut Kultur Jaringan
Dikatakan, pelatihan para guru tersebut merupakan yang ketiga sejak program ini diluncurkan pada tahun 2016 lalu. Pembekalan yang diberikan kepada para guru tersebut agar bisa dikembangkan pada masing-masing sekolah dan semakin banyak siswa dan guru yang ikut dalam program school garden tersebut. Adapun materi pelatihan tersebut diantaranya tentang model kebun sekolah, nutirisi siswa, pengolahan pupuk dari sampah, sistem hidroponik, dan metode pemanenan.
“Kami mendapatkan beberapa materi yang sangat menarik dalam pengembangan school garden. Salah satunya melalui metode hidroponik yang minim menggunakan lahan sehingga cocok untuk lingkungan sekolah,” ujar seorang guru peserta pelatihan tersebut.
Informasi yang diperoleh dari website Semaeo Biotrop menyebutkan pelatihan school garden tahap II digelar pada tahun 2017 lalu yang diikuti 38 peserta. Para guru tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) itu berasal dari Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Sedangkan pada 2016, pelatihan sejenis juga diikuti oleh 53 guru dari sembilan provinsi se-Indonesia.
Bahas : Seameo Biotrop Rayakan Ulang Tahun ke-50
Dalam perayaan 50 Tahun Seameo Biotrop pada Februari 2017 lalu, juga diluncurkan program kerja sama antara Seameo Biotrop dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program tersebut adalah pembangunan kebun buah tanpa musim di sekolah untuk revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia.
Direktur Seameo Biotrop Irdika Mansur mengatakan program tersebut menjadikan SMK lebih asri dan indah, sekaligus mampu meningkatkan status gizi siswa, meningkatkan produktivitas serta kewirausahaan sekolah. Program tersebut dimulai pada 4 SMK di Indonesia yaitu SMKN Unggul Negeri 2 Banyuasin, Pangkalan Balai; SMKN 1 Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan; SMKN 4 Bogor; dan SMK Lampung.
Be the first to comment