Tempe Kaleng ‘Umiyako’ Tembus Ceko, Ganjar Pranowo Aktif Promosi

Tempe kaleng Umiyako yang diekspor dari Magelang.

Semarang, AF – Produk tempe kaleng dari UMKM asal Magelang mendapatkan pesanan dari Republik Ceko sebanyak 100.000 kaleng. Kabar ekspor produk bermerek Umiyako Javafood itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun twitter-nya pekan lalu.

General Manager Umiyakko Javafood Kusuma Winata Jati mengatakan sudah sekitar enam bulan ini sering diajak pameran oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng baik tingkat nasional maupun internasional.

Dia menceritakan, tempe kaleng ini sudah diproduksi sekitar tiga tahun lalu. Saat ini, tempe kaleng itu memiliki empat varian yakni tempe bacem, tempe gurih, tempe kari dan produk baru berupa tempe terik. “Olahan tempe ini bisa langsung dimakan dan tahan hingga 15 bulan, jadi bisa dibawa kemana-mana,” tutur Kusuma.

Produsen makanan ataupun kerajinan lokal di Jateng sebenarnya sudah sejak lama berkesempatan mempromosikan produknya di akun media sosial milik Ganjar. Gubernur berambut putih ini menyediakan akunnya untuk di-endorse perajin lokal, sebagaimana dia mempromosikan secara detil dari tempe Umiyako tersebut.

Sebenarnya, produk tempe ini dirintis keluarga Dirjaya (56 tahun) yang juga orang tua Kusuma Winata Jati. Selain Ceko, makanan berbahan dasar kedelai itu sudah melintasi benua Asia, Afrika mapun Eropa.

Dirjaya menjelaskan untuk memproduksi tempe kaleng tersebut membutuhkan riset yang cukup lama. Riset sejak 2007 dan sempat vakum beberapa saat sebelum akhirnya diproduksi dan dipasarkan. Risetnya tak cuma soal teknis pembuatan dan pengawetan tempe, namun juga soal pasar. “Butuh waktu lama untuk melakukan penelitian,” ujar Dirjaya.

Dia tidak memakai kedelai impor, tetapi kedelai yang langsung dibeli dari petani di Wonosari, Pacitan dan Grobogan. Penggunaan kedelai lokal itu untuk memunculkan cita rasa tempe Indonesia. Selain itu, Dirjaya berharap dapat menambah kesejahteraan petani lokal.

Dirjaya memakai resep warisan yang selalu dipakai ibunya, Umiyati. Dahulu, ibu Dirjaya selalu menyediakan tempe setiap hari. Hal itu berlangsung turun-temurun, hingga Kusuma pun lebih suka makan tempe daripada daging.
“Itulah sebabnya ada unsur nama Umiyati di dalam Umiyako. Artinya adalah Umiyati Corporation,” ujar Dirjaya. [AF-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*