Tepung Singkong Bisa Dikonsumsi Penderita Diabetes-Obesitas

Tanaman singkong yang belum dibudidayakan dengan baik.

Jakarta, Agrifood.id – Penderita penyakit diabetes (kencing manis) dan obesitas (kegemukan) bisa mengonsumsi tepung singkong (ubi kayu) melalui tepung modified cassava flour (mocaf).

“Salah satu kelebihan yang perlu diketahui masyarakat adalah tepung mocaf sesuai untuk pasien yang menderita diabetes dan obesitas karena kandungan glikemiksnya rendah serta bebas dari kandungan gluten,” kata peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Nurul Khumaida terkait hasil inovasinya.

Nurul selaku pakar ubi kayu IPB itu membuat alternatif tepung terigu, yaitu melalui tepung mocaf yang diberi nama Ka.Ta.Mo. Dalam keterangannya melalui Humas IPB di Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/5), dia menjelaskan tepung mocaf adalah tepung yang dikreasi dari produk lokal, yaitu tepung dari ubi kayu yang diproses menggunakan prinsip modifikasi sel ubi kayu dengan cara fermentasi.

Proses pembuatan tepung mocaf adalah pengupasan, pencucian, pemotongan, penggaraman, fermentasi, pengeringan dan yang terakhir barulah diproses menjadi tepung.
Fermentasi yang dilakukan dalam pembuatan tepung mocaf, kata dia, yakni dengan merendam ubi kayu pada air yang telah dicampur mikroba.

Dikatakan, tepung mocaf memiliki berbagai keunggulan, antara lain kandungan serat terlarut lebih tinggi, kandungan kalsium lebih tinggi dan tidak menyebabkan kembung. Mengenai harga tepung mocaf, kata dia, cukup terjangkau sekitar Rp 20 ribu per kilogram (kg).

Tepung mocaf bisa dimanfaatkan siapa saja, mulai dari orang umum, orang dengan gangguan pencernaan, orang dengan gangguan perkembangan, orang yang menderita diabetes, serta orang yang sedang mengendalikan obesitas.
Karena itu, dirinya ingin mengangkat ubi kayu sebagai bahan pangan unggul masyarakat dan mampu menyediakan produk yang unggul dan berkualitas untuk konsumen.

Terlebih, kata dia, tingginya konsumsi tepung terigu di Indonesia merupakan masalah yang membutuhkan kebijakan yang tepat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor komoditas gandum sebagai bahan dasar pembuatan tepung terigu pada semester pertama 2018 naik 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 5,97 juta ton.

Di sisi lain, Indonesia dengan seluruh potensi kekayaan alam yang melimpah ruah perlu dimanfaatkan, salah satunya adalah ubi kayu. Ubi kayu merupakan komoditas pertanian yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku produk pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Akan tetapi komoditas ini kurang mendapat perhatian yang serius dalam pengembangannya, demikian Nurul Khumaida. [AF-05]

agrifood.id // agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*