
Jakarta, AF – Rencana PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengakuisisi semua gerai 7-Eleven milik PT Modern Internasional Tbk (MDRN) akhirnya batal.
Menurut Direktur Modern Internasional Chandra Wijaya, rencana transaksi material perseroan atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store di Indonesia (7-Eleven) beserta aset-asetnya oleh PT Modern Sevel Indonesia ke PT Charoen Pokphand Restu Indonesia dinyatakan batal. Hal ini karena, tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan.
“Jadi, rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang sebelumnya dijadwalkan pada 21 Juni 2017 sehubungan dengan rencana transaksi material tersebut juga dibatalkan,” kata Chandra, seperti mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 5 Juni 2017.
Sebelumnya, manajemen CPIN pernah mengatakan, bahwa proses akuisisi 7-eleven masih belum sah dan banyak yang harus dilalui. Untuk meraih menjadi master franchise di Indonesia, menurut Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia Tjiu Thomas Effendy, ada beberapa tahapan yang masih harus dilalui.
Sebagai contoh, terkait penandatangan master franchise agreement antara entitas usahanya PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) dengan pemegang merek 7-Eleven, yaitu Seven & I Holding Co. Ltd. “Karena belum tercapai juga pemutusan master franchise agreement antara Sevel Pusat dengan pemegang (waralaba Sevel) saat ini MSI,” kata Tjiu.
Tak hanya itu, Tjiu menyebutkan, masih ada beberapa persyaratan lainnya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, antara CPIN dan PT Modern Internasional Tbk merupakan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Sepanjang persyaratan belum terpenuhi, transaksi ini belum efektif,” papar Tjiu.
Pada saat ini, lanjut dia, perseroan hanya baru menjalin perjanjian jual beli (conditional sales purchase agreement) dengan MSI. Perjanjian jual beli itu akan terselesaikan di 30 Juni 2017.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, ketika rencana CPIN mengakuisisi 7-Eleven kandas, justru yng cukup dirugikan adalah MSI. Sebab, potensi 7-Eleven saat ini dapat dikatakan sudah redup. [AF-04]
Be the first to comment