Bank Aceh Lirik Sektor Pertanian, Singkong Masuk Pembiayaan

Singkong bumbu spesial
Singkong bumbu spesial (Agrifood.id)

Banda Aceh, AF – Sektor pertanian merupakan salah satu sektor potensial dan unggulan di Provinsi Aceh yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian. Untuk itu, Bank Aceh menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas pembiayaan produktif yang berbasis ekonomi kerakyatan.

“Sektor pertanian tentunya menjadi basis yang kokoh dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Aceh, tetapi juga nasional,” kata Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Aceh, Said Zainal Arifin di Banda Aceh, belum lama ini.

Ia menyebutkan berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Aceh yang dirilis Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Aceh, hingga Triwulan III 2022, Perekonomian Aceh bersumber dari tiga lapangan usaha (LU) utama, yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan kontribusi 27,10 persen.

Menurut dia, sektor pertanian memberikan lapangan kerja luas . Hingga Agustus 2022, persentase pekerja menurut lapangan usaha di sektor pertanian tercatat 40,50 persen.

Sementara itu, untuk pembiayaan singkong yang disalurkan melalui Bank Aceh Cabang Kuala Simpang merupakan salah satu wujud komitmen untuk mendukung kemajuan pertanian di wilayah pesisir timur Aceh. “Pembiayaan singkong yang salurkan pada tahun 2019 sebesar Rp 1 miliar kepada 20 orang penerima manfaat telah sesuai prosedur dan seluruh penerima manfaat diberikan pemahaman terkait pembiayaan tersebut,” katanya.

Pernyataan itu disampaikannya terkait pembiayaan yang disalurkan kepada petani singkong di Kuala Simpang oleh Bank Aceh Syariah.

Menurut dia, fasilitas pembiayaan dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian bank (prudential banking) dan mengacu kepada standar operasional prosedur dan regulasi serta ketentuan yang berlaku termasuk dalam pembiayaan petani singkong.

Ia mengatakan penandatanganan akad pembiayaan musyarakah antara Bank Aceh dan Kelompok Tani Mekar Kembali dilakukan pada 13 September 2019. Di mana penandatanganan dilakukan di Kantor Bank Aceh Cabang Kuala Simpang dihadiri ketua kelompok tani dan seluruh anggota beserta suami/istri, dan juga notaris.

Sebelum penandatanganan akad dilakukan, pihak bank telah menjelaskan kembali seluruh ketentuan pembiayaan yang telah disepakati sebelumnya. Kemudian, seperti ditulis Antara, diikuti kunjungan ke petani singkong dan pabrik tapioka alternatif yang mampu menampung hasil panen singkong di Desa Kota Tengah, Kecamatan Dolok Mishul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Kegiatan itu dilakukan untuk mempelajari proses produksi dan tata niaga di wilayah tersebut. [Anto]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*