Bisnis Beras Dilepas Rp 3 Triliun, Tiga Pilar PHK 1.700 Pekerja

Salah satu produk beras PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS).

Jakarta, AF – PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) mulai menghentikan operasional bisnis beras. Dua pabrik beras perusahaan ini sudah diberhentikan total sehingga sekitar 1.700 karyawan dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Finance Coordinator TPS Food Sjambirie Lioe mengatakan, perusahaannya meninggalkan bisnis beras karena tidak lagi memberikan keuntungan bagi perusahaan.

“Begitu melihat bisnis beras tidak lagi memungkinkan untuk diteruskan dan memberikan keuntungan yang memadai, kami berhentikan. Dua pabrik sudah kami berhentikan total,” ujar Sjambirie Lioe saat paparan publik seperti dikutip sejumlah media, Rabu (20/12).

Tiga Pilar perlahan-lahan akan menghentikan semua bisnis beras dan hanya menjalankan bisnis produksi makanan. Bisnis beras TPS Food selama ini di jalankan anak usaha bernama PT Dunia Pangan. Perusahaan ini memiliki lima anak usaha yaitu PT Jatisari Srirejeki, PT Sukses Abadi Karya Inti, PT Tani Unggul Usaha, PT Swasembada Tani Selebes dan PT Indo Beras Unggul (IBU) .

Beberapa waktu lalu, PT IBU terjerat masalah hukum yang membuat bisnis beras Tiga Pilar ambruk. Saat ini, pabrik beras Tiga Pilar yang masih beroperasi adalah milik anak usaha bernama PT Sukses Abadi Karya Inti yang beroperasi Sragen, Jawa Tengah. Pabrik ini memproduksi beras bermerek Maknyuss. Tetapi perusahaan ini hanya mengelola stok yang tersisa, dan selanjutnya juga akan berhenti beroperasi.

Rp 3 Triliun
Krisis beras TPS Food dipicu setelah pihak Kepolisian menemukan perbedaan kualitas beras, pencatuman nilai gizi dan pengelompokkan kategori hasil produksi beras yang berbeda dari produk beras yang dijual PT IBU. Selanjutnya, Tiga Pilar akan melego anak usaha divisi beras ini.

(Baca : Kasus Beras, Dirut PT IBU Tersangka Kecurangan pada Konsumen)

Sjambirie Lioe menambahkan, Tiga Pilar sudah mendapatkan pihak yang akan membeli anak usaha di bidang beras tersebut. Meski tidak menyebut siapa pembelinya, dia mengatakan perjanjian jual beli akan dilakukan pada akhir tahun ini.

“Perkiraan harga jual Rp 3 triliun. Dana ini nantinya akan digunakan untuk melunasi utang Tiga Pilar terutama dari bisnis beras,” ujar Shambirie.

Divestasi diperkirakan akan berlangsung di tahun depan karena due diligence butuh waktu sekitar 3-4 bulan. Penutupan bisnis beras ini akan berdampak pada tergerusnya pendapatan perusahaan ini sekitar Rp 2 triliun. Di satu sisi, langkah ini akan menyehatkan keuangan Tiga Pilar yang memiliki sejumlah beban utang. [AF-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*