
JAKARTA, AF – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendapat dukungan dari Pemerintah Denmark dalam upaya penyelamatan pangan di Indonesia, terutama masalah pengurangan susut dan sisa pangan (SSP).
“Dukungan dan masukan dari Pemerintah Denmark sangat penting bagi kami untuk mengembangkan dan melaksanakan rencana aksi yang komprehensif dalam mengurangi SSP,” kata Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas Nita Yulianis dalam keterangan di Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Dia menyampaikan, Pemerintah Denmark melalui Food and Feed Safety Division Danish Veterinary and Food Administration (DVFA) berkomitmen untuk memperkuat pengurangan susut dan sisa pangan melalui penguatan Strategic Sector Cooperation (SSC) on Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia. “Kami sudah menghadiri kunjungan delegasi DVFA dalam rangka Strategic Sector Cooperation on Food Loss and Waste di Jakarta,” ujarnya.
Baca : Peluang Usaha Baru, GSN Tawarkan Jadi Agen dan Reseller Olahan Singkong
Dia menuturkan pihaknya telah menggelar diskusi yang dilakukan selama dua hari pada 10-11 Oktober 2024. Baginya, dukungan internasional akan memperkuat aksi dan upaya Indonesia dalam mengurangi SSP dalam mendukung ekonomi sirkuler. Berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angka SSP selama 2000-2019 berada pada rentang 23-48 juta ton/tahun atau setara 115-184 kg/kapita/tahun. Hasil kajiannya, menyebutkan dampak dari FLW menimbulkan kerugian Rp 213 triliun hingga Rp 551 triliun per tahun atau setara 4-5 persen PDB Indonesia.
“Hal ini perlu komitmen serius dari semua sektor untuk mencapai target pengurangan SSP sebesar 75 persen pada Indonesia Emas 2045,” terangnya.
Special Adviser Food and Feed Safety Division DVFA Gudrun Sandø mengatakan aksi konkret bersama antara Indonesia dengan Denmark, khususnya regulasi food redistribution merupakan hasil pertemuan kick-off pembahasan SSC on FLW Denmark oleh Bappenas dengan DVFA pada 27 Agustus 2024.
Secara terpisah, FoodCycle Indonesia menyelenggarakan program Food Marathon bekerja sama dengan DBS Foundation dan Marriott Business Council Jakarta. Program ini untuk menyelamatkan pangan berlebih dari industri hotel, restoran, kafe, ritel, hingga sektor pertanian dengan menyalurkannya pada pihak yang membutuhkan. Food Marathon mengumpulkan jaringan multi-partner untuk menyiapkan 10 ribu paket makanan siap saji menggunakan bahan pangan yang berpotensi terbuang. Sebanyak 15 chef dari hotel-hotel Marriott International Jakarta yang akan terlibat dalam acara ini untuk mengolah bahan-bahan makanan dengan kreatif.
Baca : Perlu Reformulasi Makanan Kemasan, Dorong Rancangan Perpres Susut dan Sisa Pangan
“Kami berkomitmen untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di mana pun kami menjalankan bisnis,” kata General Manager Le Meridien Jakarta Jennifer Suryadi dalam keterangan persnya.
Rencananya, mulai tanggal 14 Oktober hingga 19 Oktober 2024, sebanyak 10 ribu paket makanan dengan total berat kurang lebih dari tiga ton akan dimasak dan didistribusikan kepada lebih dari 60 organisasi penerima manfaat di Jabodetabek. Harapannya, kegiatan ini dapat mengangkat pentingnya zero food waste di kalangan publik dan mengurangi dampak lingkungan dengan pemanfaatan bahan makanan yang mendekati masa kedaluwarsa.
“Sejak dimulai, program ini telah menyalurkan sekitar 300 ribu paket makanan dan menjangkau 35 ribu orang penerima manfaat,” harap Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.
Ditemukan bahwa setiap orang di Indonesia menghasilkan rata-rata 115 sampai 184 kg sampah makanan per tahun, yang jika dikonversi nilai sisa makanan ini setara Rp 2,1 juta per kapita per tahun. [PR/AF-01]
Advertorial
IpeComm melayani jasa editor, penulisan kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.
Be the first to comment