Jakarta, Agrifood.id – Pemerintahan mendatang harus memberikan prioritas pada berbagai hal terkait kesehatan hewan dan mengoptimalkan peran dokter hewan. Sejalan dengan itu, pemerintah diminta membentuk Badan Otoritas Veteriner (BOV) yang langsung di bawah Presiden guna mendukung kedaulatan pangan asal hewani.
Demikian salah satu penegasan dalam Deklarasi Dokter Hewan Lintas Perguruan Tinggi Pro Jokowi-Amin di Sebastian Coffee, Bintaro, Jakarta, Kamis (21/3/2019). Adapun para dokter hewan itu berasal dari perwakilan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Udayana.
Baca : Produksi Botol Plastik Daur Ulang, Bagaimana Investasi Pabrik Danone-Aqua?
Dokter hewan senior Prof Dr Soeripto dan praktisi kesehatan hewan Olan Sebastian menjelaskan saat ini kedudukan otoritas veteriner di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian atau setingkat eselon II. Hal itu menyebabkan persoalan mendasar terkait kesehatan hewan belum mendapat perhatian serius karena tidak memiliki kewenangan penuh membuat kebijakan.
“Untuk itu perlu ada otoritas veteriner setingkat eselon I yang bisa menentukan kebijakan terkait kesehatan hewan,” kata Soeripto di sela-sela deklarasi dukungan ratusan dokter hewan untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Baca : Japfa Foundation Dorong Pendidikan Agrikultur di Pulau Sumba
Padahal, lanjutnya, kebijakan kesehatan hewan penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan asal hewani dalam meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan agar kesejahteraan masyarakat diharapkan. Hal tersebut dapat ditingkatkan dengan mengedepankan profesi dokter hewan.
Baca : Ini Penjelasan BPOM Tentang Penggunaan Lilin sebagai Pelapis Makanan
Dengan pembentukan BOV yang mandiri diharapkan semua persoalan terkait kesehatan hewan dapat tertangani secara optimal. “Dalam beberapa kebijakan terkait dengan kesehatan hewan, seperti flu burung, belum semua pimpinan pemerintahan memahaminya. Untuk itu, perlu sekali BOV berkoordinasi langsung dengan Presiden karena menyangkut kedaulatan pangan dan kedaulatan negara,” tegas Olan yang juga penggagas Dokter Hewan Lintas Perguruan Tinggi Pro Jokowi itu.
Sementara itu, praktisi kesehatan hewan besar Tuty Lazuardi Yusuf, menjelaskan sejumlah persoalan terkait kesehatan hewan masih butuh keseriusan pemerintah. Salah satunya, penerapan teknologi inseminasi buatan yang belum merata untuk daerah-daerah terpencil sehingga menyulitkan peningkatan populasi ternak sapi.
Lihat : Jokowi Mantul. Dokter Hewan Alumni Lintas Perguruan Tinggi Pilih #JokowiMarufAmin
Hal ini terkait kesulitan mendapatkan semen beku atau air mani sapi untuk melakukan inseminasi buatan pada induk sapi. “Kalau untuk di Jawa mungkin sudah tidak ada persoalan, tapi di wilayah-wilayah yang terpencil masih banyak kendala,” ujarnya. [AF-03]
agrifood.id // agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment