Hengkangnya Pepsi Tak Ganggu Pertumbuhan Industri Minuman

Ilustrasi bahan baku makanan.

Jakarta, Agrifood.id – Kementerian Perindustrian (Kemperin) memastikan hengkangnya Pepsi dari Indonesia tidak akan mengganggu industri minuman di Tanah Air. Sebab, pangsa pasar Pepsi di Indonesia dinilai tidak terlalu besar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Agro Kemenperin Abdul Rochim menanggapi penghentian produksi dan penjualan produk Pepsi di Indonesia per 10 Oktober 2019.

Share Pepsi Cola untuk jenis minuman NARTD (Non Alcoholic Ready To Drink) tidak sebesar kompetitornya untuk produk sejenis. Secara makro Nasional tidak terlalu besar dampaknya,” ujar dia di Jakarta, Jumat (4/10).

Selain itu, lanjut Rochim, hengkangnya Pepsi bukan akibat kondisi di dalam negeri, melainkan habisnya kontrak kerja sama dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) sekalu mitra di Indonesia. “Persoalan yang mengakibatkan Pepsi keluar dari Indonesia lebih terkait kerja sama dengan mitra Pepsi berupa pemutusan kontrak bisnis. Jadi dipastikan keluarnya Pepsi Cola bukan karena iklim bisnis di dalam negeri yang tidak kondusif,” jelas dia.

Rochim mengungkapkan, dari data yang ada saat ini, secara keseluruhan pertumbuhan industri minuman secara keseluruhan masih positif.

Sektor industri minuman pada Semester I 2019 menunjukan pertumbuhan PDB sebesar 22,74 peraen di mana berkontribusi sebesar 2,01 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas dengan nilai investasi PMA sebesar 68,72 juta USD dan investasi PMDN sebesar 1,43 triliun IDR.

Realisasi investasi di sektor industri minuman pada semester I 2019 mencapai Rp 1429,74 miliar untuk PMDN dan USD 68,72 juta untuk PMA. Khusus untuk pertumbuhan NARTD di Indonesia memang menurun tidak terlalu besar (per agustus 2019 sebesar -0,7 persen) dikarenakan penurunan penjualan di pasar tradisional. Sedangkan untuk retail dan pasar modern justru mengalami peningkatan. [AF-05]

agrifood.id // agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*