Jakarta, Agrifood.id – Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh meluncurkan serum antiaging (cairan antipenuaan diri) dengan merek Elgeena di PT Focustindo Cemerlang di Kawasan Industri Cileungsi Bogor, produk tersebut dihasilkan dari komponen aktif minyak nilam Aceh.
“Serum antiaging itu produk skin care turunan minyak nilam Aceh yang telah diproses secara molecular distillation di ARC-PUIPT nilam Aceh USK,” kata Ketua Atsiri Research Center (ARC) USK Banda Aceh Syaifullah Muhammad, di Banda Aceh, Rabu.
Saifullah menyampaikan, kolaborasi antara USK dengan dunia industri itu difasilitasi program matching fund kedaireka dari Kemendikbud Ristek dengan insentif sekitar Rp1 miliar dan PT Focustindo Cemerlang melakukan investasi sekitar Rp 1 miliar.
Dikatakan, kerja sama dengan PT Focustindo akan memberikan royalti 20 persen untuk USK Banda Aceh. Selain itu ARC melalui koperasi Inovac juga bakal menjual hi-grade fraksi ringan minyak nilam ke Focustindo. “Artinya ke depan ARC USK akan mampu membeli minyak nilam rakyat Aceh lebih banyak lagi,” jelasnya.
Saifullah menuturkan, capaian tersebut merupakan hasil dari perjuangan panjang ARC dalam lima tahun terakhir.
“Hari ini kita menjadi saksi bahwa langkah ARC dalam inovasinya telah masuk tahapan kelima. Di mana tahap pertama ide, kemudian riset, pra komersialisasi, komersialisasi dan sekarang advance market,” kata Syaifullah.
Sementara itu, Rektor USK Banda Aceh Prof Marwan menyampaikan peran USK melalui ARC secara konsisten terus memperjuangkan hulu-hilir industri nilam di Aceh. Dalam lima tahun terakhir, ARC berhasil merintis jalan baru nilam Aceh yang lebih berkeadilan untuk semua stakeholder. “Inovasi ARC-USK telah memberi pendekatan baru bagi ekosistem tata niaga minyak nilam. Belum pernah terjadi harga minyak nilam stabil dalam waktu yang lama,” kata Prof Marwan.
Dikatakan, kehadiran ARC juga membuat petani dan penyuling menemukan tempat untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Salah satunya, unit bisnis ARC melalui koperasi Inovac telah membeli minyak nilam para petani dengan harga yang baik. Langkah tersebut memberikan motivasi masyarakat untuk kembali menanam nilam. “Dulu hanya empat kabupaten di Aceh yang menanam nilam, tetapi sekarang terus meningkat yaitu 17 kabupaten di Aceh sudah kembali menanam nilam,” ujarnya.
Untuk itu, Prof Marwan berharap dengan peluncuran produk tersebut dapat memperkuat ekosistem bisnis dari hilirisasi riset yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Focustindo Sumardi menyampaikan bahwa kesediaannya berkolaborasi dengan perguruan tinggi itu terinspirasi dari temannya di negara China yang melakukan komersialisasi hasil penelitian perguruan tinggi.
“Ketika saya ketemu dengan ARC, saya lihat penelitian mereka sangat bagus dan potensi untuk dikembangkan di market,” katanya seperti dilansir Antara.
Dalam kesempatan ini, asisten Deputi SDM Kewirausahaan Kemen Koperasi UKM RI Dwi Andriani bahwa produk hasil penelitian bisa membentuk usaha kecil dan menengah merambah pasar nasional. [AF-04] agrifood.id@gmail.com
Agrifood adalah portal pangan (pertanian, perkebunan, perikanan) serta industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani berbagai jasa, seperti konsultasi, komunikasi dan promosi produk atau komoditas untuk industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 081356564448.
Be the first to comment