Sekolah Kopi Petani di Kawasan Danau Toba Segera Berdiri

Sektsa Sekolah Kopi Humbang Hasundutan.

Bogor, AF – Sebuah sekolah kopi akan segera berdiri di sentra penghasil kopi kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Sekolah kopi yang berbasis pada petani kopi ini siap beroperasi atas inisiasi bersama dari Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dan PT Toba Pulp Lestari.  Rumah Kopi Ranin ditunjuk untuk menyusun desain, konsep sekolah hingga kurikulum dan metode pengajaran.

“Kalau mau belajar kopi, ya harus dari petani. Merekalah empunya ilmu dan teruji dalam mengembangkan kopi selama bertahun-tahun,” kata Tejo Pramono yang juga co-founder Rumah Kopi Ranin di Bogor, baru-baru ini.

Menurut Tejo, perjalanan untuk mewujudkan sekolah kopi tersebut cukup panjang.  Hal itu dilandasi semangat untuk mengangkat kembali kopi lokal. Tentu konteks mengangkat kopi lokal tidak saja dalam pengertian komoditas, tetapi lebih dari itu bahwa kopi sebagai budaya dan kehidupan.

“Sebagai langkah awal, kami coba mulai dari Kabupaten Humbang Hasundutan untuk memiliki sekolah kopi tersebut,” ujar jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Sejak semula, jelasnya, karakter sekolah yang dibuat bukan sekolah kopi yang umumnya mengadopsi dari escuela del cafe di Amerika Latin atau coffee school di luar negeri. Sebaliknya, sekolah yang digagas ini justru mengakar dari kebudayaan masyarakat, menggali kearifan pangan lokal, dan nantinya bisa berfungsi sebagai galeri bagi para petani kopi. “Jadi, sekolah ini menjadi tempat belajar bersama, antarsesama petani dan pihak-pihak yang terkait dengan kopi. Demikian juga bagi pencinta atau penikmat kopi pun bisa belajar langsung dari petani di lapangan,” tegas Tejo.

Sekolah kopi ini merupakan bagian dari komitmen para pendiri Rumah Kopi Ranin bersama Pemkab Humbang Hasundutan dan PT Toba Pulp Lestari untuk memberdayakan kopi Indonesia. Sebelumnya, Rumah Kopi Ranin (www.rumahkopiranin.com) meluncurkan peta cita rasa dan aroma pertama di Indonesia. Peta tersebut secara tidak langsung menguak hegemoni cita rasa kopi yang selama ini selalu berkiblat pada produk luar negeri.

(Baca : Peta Cita Rasa dan Aroma Kopi Diluncurkan ‘Rumah Kopi Ranin’)

Dalam peta tersebut menjelaskan bahwa kopi dari setiap daerah (single origin) di Indonesia memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Selain dipengaruhi sifat genetik varietas, cita rasa kopi lebih banyak ditentukan kondisi vulkanik dan iklim spesifik dari lokasi kebun kopi ditanam. Menariknya, cita rasa dan aroma kopi lokal asli Indonesia, bisa dideskripsikan dengan jenis buah-buahan, rempah-rempah, dedaunan, ataupun panganan dan jajanan lokal. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*