
Jakarta, AF – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) meraup laba bersih sebesar Rp 2,27 triliun sepanjang semester I tahun ini. Jumlah laba perusahaan milik Grup Salim itu naik tipis dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,23 triliun.
Anthoni Salim, Direktur Utama Indofood mengatakan, perusahaan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 4,6 persen menjadi Rp 35,65 triliun pada semester I 2017, dari Rp 34,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek di bawah naungan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memberikan kontribusi sekitar 50 persen terhadap penjualan neto konsolidasi. Sementara bogasari, agribisnis dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 21 persen, 21 persen, dan 8 persen.
Laba usaha Indofood tumbuh 13,6 persen menjadi Rp 4,56 triliun dari Rp 4,01 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 12,8 persen dari 11,8 persen. Adapun marjin laba bersih turun sedikit menjadi 6,4 persen dari 6,5 persen. Sementara laba inti tumbuh 0,4 persen menjadi Rp2,23 triliun dari Rp2,22 triliun.
“Di tengah melambatnya permintaan atas produk fast moving consumer goods, Indofood dapat membukukan pertumbuhan yang baik di semester pertama tahun 2017, terutama didukung oleh meningkatnya kinerja grup agribisnis. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan tingkat produksi CPO dan harga jual produk sawit,” ujar Anthoni dalam keterangan resmi, pekan lalu.
Sementara itu, kontribusi penjualan dari divisi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi & makanan khusus dan minuman, masing-masing mencapai sekitar 63 persen, 19 persen, 8 persen, 3 persen, 2 persen and 5 persen dari total penjualan neto konsolidasi.
Memasuki semester kedua, kata Anthoni, pihaknya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan terus berupaya untuk melayani konsumen dengan lebih baik, sekaligus menjaga tetap kompetitif di pasar.
(Baca : Dorong Inovasi, Belanja Modal Indofood 2017 Rp 9,1 Triliun)
Terkait dengan itu, berbagai rencana ekspansi terus digenjot INDF. Salah satnya menambah kapasitas produksi lini bisnis pasta karena pabrik pasta Indofood saat ini sudah penuh kapasitasnya. “Akan ada tambahan satu line di Cilincing,” kata Direktur INDF Fransiscus Welirang.
Saat ini, pabrik pasta INDF memiliki 3 line yang terdiri dari 2 line long pasta dan 1 line short pasta. Produksi pasta Bogasari kurang lebih 30.000 ton per tahun. Line short pasta memiliki kapasitas 3.000 kg per jam, sementara long pasta memiliki kapasitas 2.500 kg per jam.
Mengenai kontribusi pasta saat ini, Franky menyebut, bisnis pasta menyumbang Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar per tahun. Adapun 50% pasta yang diproduksi oleh INDF dijual ke pasar ekspor. [AF-03]
Be the first to comment