Jakarta, AF – Badan Ketahanan Pangan (BKP) menargetkan penerapan e-commerce pada Toko Tani Indonesia Center (TTIC) pada akhir bulan ini. Dengan cara tersebut diharapkan mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui TTI dan TTIC bisa menjadi pusat distribusi.
“Untuk TTIC kita akan jadikan sebagai pusat distribusi,” ujar Kepala BKP Agung Hendriadi beberapa waktu lalu.
Dikatakan, penerapan e-commerce ini akan diterapkan di Jabodetabek terlebih dahulu, mengingat keinginan pemerintah mengembangkan daerah penyangga pangan di DKI Jakarta. TTIC mengikuti dan mengetahui kebutuhan TTI sekaligus sumber pemenuhannya yakni dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dengan e-commerce, TTIC cukup menggerakkan Gapoktan untuk mengirim barang kebutuhan ke TTI, terutama pada komoditas beras, bawang dan cabai. Untuk tahap awal diterapkan pada daging dan telur.
Adapun skema pembelian barang melalui toko online TTI, yakni pelanggan menggunakan aplikasi untuk memesan di TTI, lalu TTI akan menghubungi distributor terdekat dengan lokasi pelanggan untuk mengirimkan barang. Jadi, alur distribusi barang hanya 3 tahap, yaitu petani sebagai produsen, TTI sebagai distributor, dan kosumen. “Kita bangun dulu DKI, kalau berhjalan bagus akan kitaterapkan di provinsi lain, selektif juga tapi,” kata dia.
Dia menambahkan, TTIC dan TTI selama ini sudah berdampak positif terhadap pengendalian harga. Dengan dukungan dari kementerian dan lembaga lain, pengendalian harga tersebut semakin efektif, seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan Rumah Pangan Kita, Kemenko PMK dengan adanya e-warong dan Kementan dengan e-commerce TTI. Semua upaya itu merupakan upaya pemerintah dalam memangkas rantai pasok. Pemangkasan rantai pasok ini berdampak pada pengendalian harga pangan yang baik.
“Ini terbukti pada saat Ramadhan dan Idul fitri . Ini kita harapkan Natal dan Tahun Baru demikian,” ujar dia.
Jelang dua hari raya itu (Nataru), pihaknya memastikan stok pangan berada dalam kondisi aman. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di tengah banyaknya proyek inratsruktur di jalan yang berdampak pada kendala transportasi.
Ia mengatakan, truk besar di beberapa titik tidak bisa melintas namun akan diupayakan untuk melakukan pengiriman pasokan pangan dengan kendaraan berukuran lebih kecil. [AF-03]
Be the first to comment