Pabrik Tapioka di Lampung Tutup, Maluku Utara Bangun yang Baru

Salah satu pabrik tapioka PT Mekar Sari Tani yang terletak di Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Bogor, yang sudah ditutup sejak dua tahun lalu karena kesulitan bahan baku singkong.

Bogor, AF – Impor tepung tapioka 2017 ini diproyeksi mencapai 1 juta ton. Sejumlah industri tapioka masih kesulitan bahan baku singkong. Selain kapasitas produksi berkurang, beberapa pabrik di Lampung juga ditutup sementara.
Informasi yang diperoleh Agrifood menyebutkan bahwa beberapa pabrik di Lampung dan Sulawesi Selatan mengurangi kapasitas produksi karena kekurangan bahan baku. Bahkan, ada pabrik yang ditutup untuk mengurangi beban biaya operasional yang terus meningkat.

Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Suharyo Husein yang dikonfirmasi di Bogor membenarkan bahwa ada pabrik yang mengurangi kapasitas produksi dan menutup operasional tersebut.
“Salah satu yang kami dengar adalah PT Cargill yang memproduksi sweetener (pemanis). Dari empat pabrik tapioka di Lampung, sekarang tinggal satu pabrik yang beroperasi,” kata Suharyo.

Jika Cargill menutup pabrik, kata Suharyo, pabrik tapioka milik Mayora Group di Sulawesi Selatan sudah menurunkan kapasitas produksi. Adapun kapasitas produksi optimal adalah 1.000 ton singkong per hari hanya bisa mengolah 200 ton singkong per hari. “Ini informasi yang MSI peroleh ketika rapat koordinasi di Kementerian Perindustrian yang membahas industri taopika,” kata Suharyo baru-baru ini.

(Baca : MSI Prediksi Impor Tapioka 2017 Capai 1 Juta Ton)

Bangun
Berbeda dengan Lampung dan Sulawesi Selatan, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) justru akan memiliki pabrik tepung tapioka yang dibangun oleh PT KSO Capital Kasagro. Lokasi pabrik itu akan dibangun di areal perusahan pisang PT Global Agronusa Indonesia (GAI) di Kecamatan Galela Barat.

Wakil Bupati Halmahera Utara, Muchlis Tapi Tapi dalam keterangan tertulis, pekan lalu, meminta agar ada kerja sama yang baik antara masyarakat dengan perusahaan untuk mewujudkan pabrik tersebut.
Muchlis menyampaikan perusahan terus konsiten mensosialisasi progran kerja sehingga tidak terjadi diskomunikasi. Dengan sosialisasi diharapkan masyarakat, terutama dalam kelompok dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), menanamkan singkong pada lahan mereka. Dengan demikian ada tambahan penghasilan yang bisa diperoleh masyarakat.

“Masyarakat yang memiliki lahan berapa pun luasnya agar siap, kemudian lahan Pemda yang mungkin belum termanfaatkan bisa diolah untuk tanaman singkong. Jika pabrik tapioka sudah beroperasi, secara umum ada penghasilan tambahan bagi masyarakat,” ujar dia.
Sesuai rencana, seperti ditulis Antara, PT KSO akan memproduksi tepung tapioka 100 ton per hari. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*