Potensi Besar, Banten Harus Kembangkan Sentra Peternakan

Kampoeng Ternak di Provinsi Banten (Dompet Dhuafa)

Bogor, AF – Provinsi Banten menempati peringkat ke-6 dalam jumlah ternak di Indonesia, terutama ternak kerbau. Saat ini, ketersediaan daging di Provinsi paling barat Pulau Jawa itu dikategorikan aman. Namun, pengembangan peternakan harus terus dilakukan untuk menangkap peluang pasar di luar Provinsi Banten.

Dalam pantauan Agrifood.id, potensi pengembangan peternakan di wilayah Banten itu masih sangat besar. Selain strategis karena dekat dengan pasar Jabodetabek, ketersediaan lahan dan sarana pendukung juga cukup besar. Kebutuhan daging di Jabodetabek seharusnya bisa dipasok dengan peternakan sapi dari kawasan Banten. Saat ini, pasokan untuk memenuhi kebutuhan daging di Banten sendiri sudah aman.

Dwi Harsono yang juga Kepala Bidang Peternakan-Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Banten mengatakan Banten berada di peringkat ke 6 untuk keterseaan ternak di Indonesia. “Sejalan dengan itu, kebutuhan daging hasil perhitungan kami bisa dikatakan aman untuk di Banten,” ujar Dwi baru-baru ini.

Dia menjelaskan, pihaknya menargetkan inseminasi di Banten sekitar 8.208 ekor pada tahun 2017 dan saat ini baru mencapai 50% atau 4.000 ekor. Pencapaian target ini berdasarkan hasil yang dicapai kabupaten/kota. Dengan pencapaian itu, Provinsi Banten mendapatkan penghargaan inseminasi ternak dari pemerintah pusat.

Berdasarkan data yang ada, potensi ternak sapi di Banten terdapat di Kabupaten Tangerang. Sedangkan kerbau berada di Lebak sekitar 30.000 ekor, Kabupaten Serang dan Pandeglang sekitar 5.000 ekor. Target inseminasi paling sedikit terdapat di Kota Serang hanya 70 ekor. Hal ini disebabkan peternakan di Kota Serang semakin terdesak oleh beralihnya fungsi lahan menjadi permukiman.

Sedangkan Lebak merupakan salah satu daerah pembibitan kerbau dari 10 kabupaten di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri terus mendorong program sentra peternakan rakyat guna mencegah urbanisasi ke luar daerah. Hal itu juga mencegah peningkatan kemiskinan juga gejolak sosial di perkotaan.

“Kita berharap program sentra ternak rakyat bisa menyerap lapangan pekerjaan juga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso di Lebak, akhir pekan lalu.

Pemerintah daerah mendorong pengembangan usaha peternakan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Apabila, kehidupan mereka sejahtera tentu tidak akan terjadi urbanisasi ke luar daerah.
Selama ini, banyak warga Kabupaten Lebak mencari pekerjaan ke Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi hingga Bandung. Selain itu juga mereka bekerja ke luar negeri dengan alasan terbatasnya lapangan pekerjaan.

Untuk itu, pihaknya meluncurkan program sentra peternakan rakyat karena dapat menyerap lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. Potensi peternakan besar dan kecil di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang di masyarakat sehingga bisa menjadikan potensi pendapatan ekonomi.

Saat ini, ternak besar yakni kerbau sudah mencapai swasembada daging untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Lebak. Selain itu juga peternakan kecil, seperti ayam potong mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 20.000 orang yang terdiri atas pemilik, pekerja kandang, dan yang bekerja di sektor angkutan. [AF-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*