Jakarta – Rangkaian acara Festival Danau Maninjau 2018 resmi dimulai dengan perhelatan Parade 100 Tambua & Tansa Minangkabau di arena Car Free Day Bundaran HI, Thamrin, Jakarta, Minggu (8/7). Puncak kegiatan Festival Danau Maninjau 2018 akan digelar pada 6 & 7 Oktober 2018 di Tenis Indoor Senayan, Jakarta. Perhelatan besar tersebut untuk mengundang perhatian dan simpati masyarakat luas agar bergabung dan berpartisipasi dalam gerakan pelestarian Danau Maninjau.
Arak-arakan 100 gendang Tambua & Tansa itu mengiringi dua pasang penganten serta disusul 100 orang pendukung lainnya yang berseragam kaos merah biru dan topi berlogo Festival Danau Maninjau. Para peserta juga membawa spanduk dan selebaran brosur yang dibagikan kepada masyarakat yang ramai berolah raga santai.
“Aktivitas ini memberikan pesan kuat menghimbau dan mengundang kepedulian semua pihak untuk penyelamatan dan pelestarian Danau Maninjau,” kata Hendry Harmen selaku Ketua Umum Badan Musyawarah Perantau Salingka Danau Maninjau.
Dikatakan, Danau Maninjau diselamatkan dari kegiatan keramba jaring apung (KJA) yang sudah melebihi kapasitas (over capacity), berdampak negatif terhadap penurunan kualitas air bahkan pencemaran lingkungan.
“Kami tokoh-tokoh masyarakat Danau Maninjau yang ada di Jakarta dan sekitarnya sudah lebih dari 4 tahun berjuang untuk pelestarian Danau Maninjau dengan melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah Kabupaten Agam dan Provinsi Sumbar,” jelasnya.
Adapun berbagai kegiatan dalam kurun waktu tersebut telah dilakukan antara lain riset dan analisis lingkungan, dan himbauan dan sosialisasi penyelamatan danau. Selain itu, aksi pembersihan air permukaan dari sampah-sampah KJA, ikan mati, dan eceng gondok yang semakin rimbun.
Perjuangan itu, katanya dalam keterangan tertulis, perlu dilanjutkan dan digaungkan lebih luas di tingkat nasional demi kelestarian Danau Maninjau untuk generasi mendatang.
Ketua Panitia Festival Danau Maninjau 2018, Walneg S. Jas, mengatakan Parade Tambua & Tansa ini adalah salah satu kekayaan seni budaya asli masyarakat Salingka Danau Maninjau. Acara itu biasanya dipakai saat pesta pernikahan dimana sepasang penganten diarak meriah, diantarkan dari rumah penganten pria menuju rumah penganten wanita.
Walneg menambahkan acara kali ini juga menampilkan Silek Galombang antara pihak yang datang dengan tuan rumah yang menyambut, tari piriang serta alat musik pupuik (seruling) yang menjadi komando irama pukulan Tambua & Tansa tersebut. “Ini sebagai simbolisasi dari pemberitahuan kepada khalayak ramai bahwa ada perhelatan atau hajatan besar, memohonkan doa dan dukungan dari masyarakat sekitarnya,” katanya.
Dijelaskan, kegiatan Parade Tambua & Tansa ini merupakan pembukaan dari rangkaian acara Festival Danau Maninjau 2018 yang puncaknya akan diselenggarakan pada Tanggal 06 & 07 Oktober 2018 nanti di Tenis Indoor Senayan Jakarta. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan menyusul menjelang acara akbar tersebut. [AF-02]
Be the first to comment