Tangerang, Agrifood.id – PT Sewu Segar Primatama, produsen cold-pressed juice dengan merek dagang Re.juve, mempelopori penerapan produk berkonsep clean label di Indonesia.
Richard Anthony yang juga CEO dan Presiden Direktur Re.juve menjelaskan hal tersebut dalam webinar “The 6th International Conference on Food, Agriculture, and Natural Resources (IC-Fanres) 2021, Rabu (4/7/2021).
Dia menjelaskan prinsip clean label mensyaratkan produk terbuat dari bahan-bahan alami tanpa artifisial, minim proses, serta pengolahannya diinformasikan secara transparan atau dapat diakses dengan mudah oleh konsumen. “Meski tidak tergolong baru, prinsip ini masih belum begitu populer di Indonesia. Penerapan clean label sudah dilakukan sejak awal mula Re.juve berdiri,” katanya.
Baca : Efisiensi Energi, Gaslink Makin Diminati Pelaku Industri Makanan-Minuman
Untuk diketahui, cold-pressed juice Re.juve terbuat dari 100% sayuran organik dan buah-buahan segar berkualitas terbaik, bebas pestisida, dan bebas lilin yang mayoritas diambil dari perkebunan lokal. Standar clean label menjamin kualitas dan transparansi tidak hanya dari sisi kandungan bahan dan nutrisi, tetapi juga proses pembuatan dari hulu ke hilir. Sebagai bagian dari penerapan nilai transparansi, Re.juve memastikan bahwa konsumen mengetahui seluruh informasi kandungan bahan dan nutrisi tertera pada kemasan.
“Re.juve juga membuka akses ke konsumen untuk melihat proses pembuatan produk dari hulu ke hilir melalui program factory visit di Cold-Pressed Production Facility Re.juve yang sudah bersertifikasi HACCP sebelum pandemi Covid-19,” demikian keterangan tertulisnya.
Baca : Buang Rp 1,2 Miliar Per Bulan, Sukabumi Perlu Industri Pengolahan Singkong
Saat ini, konsumen juga dapat melihat proses pengolahan pada video korporat di kanal YouTube. Terbukanya akses ini bertujuan agar konsumen dapat melihat proses pencucian bahan bahan baku, yaitu sayur organik dan buah segar.
Baca : Sandiaga Berharap SGU dan IC-Fanres Bantu “Indonesia Spice Up The World”
Kegiatan IC-Fanres ke-6 dihadir juga oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Deputi Pengembangan Riset dan Pengembangan Badan Riset dan Inovasi Nsaional (BRIN) Prof Dr Ismunandar dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Dr Ir Agung Hendriadi, Dr.rer.nat Filiana Santoso selaku Rektor SGU serta Chris Kanter dan Frans Tsai mewakili Yayasan SGU. Konferensi juga mengundang 15 pembicara internasional dari Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan serta diaspora Indonesia untuk membawakan presentasi inovasi pangan dan sumber daya alam. [AF-02] agrifood.id@gmail.com
Agrifood adalah portal media pangan dan seputar industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani berbagai jasa dan aktivitas, seperti konsultasi, event, komunikasi dan promosi produk atau komoditas industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 081356564448
Be the first to comment