Buang Rp 1,2 Miliar Per Bulan, Sukabumi Perlu Industri Pengolahan Singkong

Singkong organik dari Kampung Singkong Sentul

Bogor, Agrifood.id – Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra produksi singkong di Provinsi Jawa Barat. Sayangnya, singkong tersebut mayoritas dikirim segar ke luar Sukabumi dan belum banyak diolah menjadi berbagai produk turunan.

Baca : Pahami Informasi Makanan dan Gizi, i3L Gelar Mini Simposium Agriculture, Food, and Society

Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Sukabumi Kukuh Sujianto kepada Agrifood.id belum lama ini mengatakan Sukabumi sangat membutuhkan pengolahan singkong menjadi berbagai produk turunan seperti tepung dan bahan baku industri lainnya. “Selain memasok berbagai kebutuhan industri di wilayah Jawa Barat dan Jabodetabek, singkong segar asal Sukabumi juga dikirim hingga ke wilayah Jawa Tengah,” ujar Kukuh.

Baca : Bantu Petani, MSI Bogor Raya Produksi Stick Singkong Bumbu Alami

Padahal, lanjutnya, kalau semakin banyak singkong diolah di Sukabumi maka petani atau produsen juga akan mendapatkan keuntungan. Setidaknya harga singkong bisa naik karena biaya transportasi sudah berkurang.
“Semakin banyak singkong segar yang dikirim maka biaya transportasi juga tinggi. Kalau diolah di sekitar Sukabumi maka biaya transportasi bisa dialokasikan sebagai insentif,” jelas Kukuh yang juga pengurus DPN MSI ini.

Baca : 1.500 Restoran Jabodetabek Bangkrut, Ratusan Ribu Pegawai Bakal Kena PHK

Dia memperkirakan, dalam sebulan saja minimal sekitar Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,5 miliar dana yang digunakan untuk transportrasi singkong segar ke luar Sukabumi. Angka tersebut diperoleh dari rata-rata tiap hari 200 ton singkong segar yang diangkut dengan biaya transportasi sekitar Rp 300-Rp 400 per kilogram (kg). Jika diolah di Sukabumi dengan biaya transportasi hanya Rp 100 per kg maka sudah menghemat Rp 200 per kg tiap hari.

“Jika Rp 200 kg per hari dikalikan dengan rata-rata 200 ton maka diperoleh Rp 40 juta per hari atau sekitar Rp 1,2 miliar per bulan. Ini belum termasuk biaya bahan bakar mesin, kerusakan jalan, pajak untuk PAD yang hilang dan tenaga kerja yang potensial,” jelasnya.

Baca : MSI Berharap Terlibat dalam Rekomendasi Impor Singkong

Sebelumnya, salah satu pemasok singkong untuk industri di Jawa Tengah, Muhammad Taifur, mengakui dirinya sering membeli singkong dari Sukabumi untuk berbagai keperluan di wilayah Pati dan Rembang. “Biaya transportasi dari Sukabumi ke Jawa Tengah itu cukup tinggi. Ini bisa menyebabkan harga singkong menjadi lebih murah. Kami terus berusaha untuk mencarikan pasar yang terbaik agar petani dapat harga yang layak,” katanya ketika berbicara dalam webinar MSI dua pekan lalu.

Sementara itu, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa luas pertanaman singkong Sukabumi mencapai sekitar 7.000 ha dan produktivitas sekitar 25 ton/ha. Sekitar 10% produksi singkong di Jawa Barat atau 0,9% produksi nasional dipasok dari Sukabumi. Adapun sentra produksi singkong tersebar di beberapa kecamatan seperti : Jampang Tengah, Warung Kiara, Bantar Gadung, dan Cihambar, dan kecamatan lain namun luasannya tidak signifikan. [AF-02] agrifood.id@gmail.com

Agrifood adalah portal media pangan dan seputar industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani berbagai jasa dan aktivitas, seperti konsultasi, event, komunikasi dan promosi produk atau komoditas industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 081356564448

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*